Aku punya Solar Over My Skin

Pembaruan: 8 Desember 2023

Para ilmuwan dari Universitas Hiroshima dan Universitas Tokyo di Jepang telah mengembangkan sistem optik organik bertenaga mandiri yang sangat tipis untuk aplikasi dalam pemantauan photoplethysmogram (PPG), yaitu teknik optik yang digunakan untuk mendeteksi perubahan volumetrik dalam darah di sirkulasi perifer.

Ini adalah tindakan non-invasif teknologi yang memanfaatkan sumber cahaya dan fotodetektor di permukaan kulit untuk mengukur variasi volumetrik sirkulasi darah dan juga digunakan untuk pemantauan detak jantung.

Artinya faktor pembatas biaya adalah material yaitu organik Semikonduktor sendiri dan jika sel surya organik banyak digunakan di masyarakat, biaya perangkat akan berkurang.

Sistem ini, yang tebalnya hanya beberapa mikron, dibangun dengan tenaga surya organik modul, dioda pemancar cahaya polimer (PLED), dan fotodetektor organik.

PLED ini didukung oleh modul organik dengan 10 koneksi seri yang menunjukkan efisiensi 28.1% dengan penerangan lampu fluoresen 1000 lux di bawah cahaya dalam ruangan. Nilai ini setara dengan keluaran daya 78.2 µW / cm2 sedangkan keluaran daya di bawah 5000 µW / cm2 sinar matahari yang disimulasikan adalah 290 µW / cm2, jelas para ilmuwan. Dengan hasil ini, sistem PPG bertenaga sendiri harus bekerja di bawah 1000 lux cahaya dalam ruangan dengan modul OPV seluas 4.5 cm2 perangkat.

PLED diaktifkan saat modul OPV terkena cahaya dan dapat dimatikan saat modul OPV diletakkan di tempat gelap.

Sepengetahuan kami, ini adalah studi pertama yang mendemonstrasikan penggunaan sensor optoelektrik bertenaga sendiri di perangkat organik yang sangat fleksibel. Teknologi self-power yang digunakan dalam penelitian ini akan membuka gelombang perangkat optoelektronik ultra-fleksibel yang dapat dipakai yang mengambil peran penting di masa depan di mana-mana. kesehatan masyarakat.