'Sabotase dunia maya' Rusia merupakan ancaman global: Perusahaan keamanan

Pembaruan: 19 April 2024
keamanan cyber
Kredit: Pixabay / CC0 Domain Publik

Sebuah kelompok siber yang memiliki hubungan dengan intelijen militer Rusia akan menjadi ancaman global yang signifikan setelah memainkan peran yang semakin penting dalam konflik yang sedang berlangsung di Ukraina, sebuah perusahaan keamanan siber terkemuka memperingatkan pada hari Rabu.

Mandiant milik Google mengatakan dalam sebuah laporan bahwa mereka melihat operasi jahat oleh kelompok yang disebut sebagai “Sandworm” di tempat-tempat di seluruh dunia yang dianggap sebagai pusat politik, militer, atau ekonomi untuk kepentingan Rusia.

“Kami telah mengamati kelompok ini mempertahankan akses dan operasi spionase di Amerika Utara, Eropa, Timur Tengah, Asia Tengah, dan Amerika Latin,” kata peneliti Mandiant dalam laporan tersebut.

“Dengan tingginya jumlah orang yang berpartisipasi dalam pemilu nasional pada tahun 2024, sejarah upaya Sandworm untuk ikut campur dalam proses demokrasi semakin meningkatkan tingkat ancaman yang mungkin ditimbulkan oleh kelompok tersebut dalam jangka pendek.”

Lima tahun lalu, dewan juri AS mendakwa selusin perwira intelijen militer Rusia atas tuduhan campur tangan mereka dalam pemilihan presiden AS tahun 2016 yang menempatkan Donald Trump di Gedung Putih, menurut FBI.

Trump kembali mencalonkan diri sebagai presiden, setelah kalah dalam pemilihan ulang pada tahun 2020.

Sandworm telah berulang kali menargetkan sistem dan lembaga pemilu Barat, termasuk negara-negara anggota Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) saat ini dan yang akan datang, menurut laporan Mandiant.

Sandworm telah “berusaha mengganggu proses demokrasi di negara-negara tertentu dengan membocorkan informasi sensitif secara politik dan menyebarkan malware untuk mengakses sistem pemilu dan salah melaporkan data pemilu,” tegas Mandiant.

Kelompok ini menjadikan dirinya sebagai unit sabotase siber terkemuka di Rusia dan diandalkan oleh militer negara tersebut dalam perang melawan Ukraina, menurut para peneliti.

Disponsori oleh intelijen militer Rusia, Sandworm “secara aktif terlibat dalam berbagai operasi spionase, penyerangan, dan pengaruh,” kata Mandiant.

“Kami menilai dengan keyakinan tinggi bahwa (Sandworm) dipandang oleh Kremlin sebagai instrumen kekuasaan fleksibel yang mampu melayani kepentingan dan ambisi nasional Rusia yang luas, termasuk upaya untuk melemahkan proses demokrasi secara global,” para peneliti menyimpulkan.

Aktivitas kelompok tersebut seperti mencoba mempengaruhi pemilihan umum atau melakukan pembalasan terhadap badan olahraga internasional dalam kontroversi doping atlet menunjukkan “tidak ada batasan terhadap dorongan nasionalis” yang mungkin mendorong agenda Sandworm, menurut laporan tersebut.