Eksplorasi dan praktik layanan penerbangan wilayah udara ketinggian rendah dan manajemen lalu lintas di Tiongkok

Pembaruan: 25 April 2024
Lompatan Tiongkok ke dalam pengelolaan wilayah udara ketinggian rendah: sebuah perjalanan menuju operasi UAS yang terintegrasi
Lompatan Tiongkok ke dalam Manajemen Wilayah Udara Ketinggian Rendah: Perjalanan Menuju Operasi UAS Terintegrasi. Kredit: ENERGI HIJAU DAN TRANSPORTASI CERDAS

Ketika Tiongkok memasuki era baru penerbangan dengan kemajuan signifikan dalam sistem udara tak berawak (UAS), negara ini berada di ambang perubahan transformatif dalam pengelolaan wilayah udara ketinggian rendah. Perubahan-perubahan ini didorong oleh kebutuhan mendesak untuk mengintegrasikan sejumlah pesawat tak berawak ke dalam wilayah udara nasional, sehingga menimbulkan tantangan dan peluang unik bagi regulasi. teknologi, dan praktik industri.


Yang terdepan dalam evolusi ini adalah tantangan yang ditimbulkan oleh sifat operasi UAS yang digital, berjaringan, dan cerdas. Peraturan penerbangan tradisional dan sistem teknis berada di bawah tekanan untuk berkembang pesat guna memastikan penggunaan wilayah udara yang aman, efisien, dan terintegrasi oleh beragam pemain baru, termasuk drone komersial untuk logistik, pemantauan lingkungan, dan potensi transportasi penumpang.

Tiongkok secara historis mempertahankan sistem klasifikasi wilayah udara yang kompleks, yang secara tradisional didominasi oleh penerbangan militer dan komersial. Namun, sejak tahun 2010, reformasi pengelolaan wilayah udara ketinggian rendah telah dimulai dengan memasukkan penerbangan umum dan sekarang UAS. Hal ini termasuk membangun sistem pendukung layanan penerbangan ketinggian rendah yang dipelopori oleh Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok (CAAC).

Salah satu perkembangan penting di bidang ini adalah pertumbuhan pesat industri UAS, yang menjadikan Tiongkok sebagai pemimpin dunia dalam manufaktur drone. Drone di Tiongkok kini banyak digunakan di beberapa sektor, sehingga berdampak signifikan pada sektor logistik, pertanian, dan lingkungan hidup. Jam terbang UAS telah melampaui jam terbang pesawat berawak, hal ini menunjukkan adanya pergeseran ke arah penerbangan tanpa awak.

Integrasi UAS ke wilayah udara nasional memiliki banyak aspek, yang melibatkan adaptasi sistem manajemen lalu lintas UAS, uji teknologi, dan verifikasi konsep operasional baru. Tiongkok sedang menjajaki dan mengambil contoh dari praktik internasional, untuk membentuk kerangka peraturan dan strategi operasionalnya. Hal ini mencakup penerapan sistem manajemen lalu lintas yang canggih untuk memfasilitasi pergerakan pesawat berawak dan tak berawak yang aman dan efisien di wilayah udara bersama.

Skenario operasional UAS di Tiongkok beragam, mulai dari logistik UAS di perkotaan dan pedesaan hingga operasi terkoordinasi dengan pesawat berawak. Manfaat UAS dalam bidang logistik sangat terasa, menawarkan efisiensi tinggi dan pengurangan biaya dibandingkan metode tradisional. Di daerah perkotaan, drone mengirimkan segala sesuatu mulai dari barang konsumsi hingga pasokan medis darurat, hal ini menunjukkan peran penting drone dalam keadaan darurat seperti pandemi COVID-19.

Namun, integrasi drone yang cepat ke wilayah perkotaan yang padat penduduknya dan koridor penerbangan yang sibuk membawa tantangan yang signifikan. Hal ini termasuk memastikan keselamatan pesawat berawak dan tak berawak, mengintegrasikan teknologi manajemen lalu lintas yang canggih, dan mengembangkan standar operasional yang mengakomodasi kebutuhan unik operasi UAS.

Ke depan, Tiongkok siap untuk memperluas peran UAS secara signifikan. Hal ini mencakup penerapan yang lebih luas dalam transportasi penumpang dan peningkatan penggunaan dalam logistik internasional, sehingga memerlukan kemajuan berkelanjutan dalam teknologi dan kerangka peraturan untuk memastikan keselamatan dan efisiensi.

Ketika Tiongkok terus menyempurnakan pendekatannya terhadap pengelolaan wilayah udara di ketinggian rendah, industri penerbangan global memperhatikan dengan cermat. Perjalanan negara ini menuju operasi UAS yang terintegrasi penuh tidak hanya menyoroti kehebatan teknologinya namun juga potensinya untuk menetapkan standar internasional dalam penerbangan tak berawak.

Melalui penelitian, pengembangan, dan penyesuaian peraturan yang sedang berlangsung, Tiongkok mempersiapkan masa depan di mana drone akan menjadi elemen utama ekosistem wilayah udara nasional. Karya tersebut dipublikasikan di jurnal Energi Ramah Lingkungan dan Transportasi Cerdas.